Common Lime butterfly. Kalau hunting siang hari menjelang sore di taman junghuhn, sering saya jumpai kupu-kupu ini, Baik sayap sedang tertutup maupun terbuka, kita bisa lihat keindahan coraknya. Tapi, lebih indah lagi kalau sayap sedang terbuka seperti foto di atas. Lebih mudah didekati, apalagi kalau sudah hinggap lama, disentuh pun diam :)
Common Lime buttefly (dalam bahasa Indonesia : kupu-kupu jeruk) dengan nama ilmiah Papilio demoleus adalah sejenis rama-rama dari suku Papilionidae. Dinamai demikian karena ulat kupu-kupu ini biasanya hidup dan menjadi hama di pohon jeruk. Aneka namanya dalam bahasa Inggris, di antaranya, Common Lime Butterfly, Lemon Butterfly, Lime Swallowtail, Small Citrus Butterfly, Chequered Swallowtail, Dingy Swallowtail, dan Citrus Swallowtail.
Kupu-kupu jeruk dapat beradaptasi dengan berbagai habitat yang berlainan. Ia dapat ditemukan di sabana, lahan bera, kebun, hutan, serta khususnya menyukai aliran air dan sungai. Kupu-kupu ini gemar mengunjungi bunga-bunga yang bermekaran, lebih pada semak-semak kecil daripada pohon yang tinggi. Terbangnya cepat dengan banyak kepakan sayap, terutama jika matahari mulai meninggi. Pada pagi hari kadang-kadang ia terlihat berjemur dengan sayap terbentang. Ada kalanya pula kupu-kupu ini dalam jumlah banyak mengunjungi kubangan lumpur.
Daur hidup kupu-kupu jeruk dimulai dengan telurnya, yang dilekatkan di atas sehelai daun. Telur setinggi 1,5 mm itu berwarna kekuningan ketika baru diletakkan, menjadi kemerahan di ujung atasnya ketika hendak menetas. Telur ini kemudian menetas menjadi ulat, yang berganti kulit dalam setiap tahapannya (instar) hingga lima kali. Terakhir, anak kupu-kupu ini menjalani hidup sebagai kepompong kurang lebih 1-3 minggu sebelum pada akhirnya keluar dan terbang sebagai kupu-kupu dewasa.
Sumber : id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar